Mamuju- Berdasarkan surat Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Periode Dasarian II Mei 2024 Tanggal 10 Mei 2024 oleh BMKG Wilayah IV Makassar, Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh memberikan arahan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar untuk melakukan antisipasi di Sulbar dampak dari perubahan iklim dan cuaca ekstrem.

Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fatta menyampaikan, berdasarkan Buletin Informasi Peringatan Dini Cuaca dan IklimDasarian II Mei 2024 Provinsi Sulbar, antara lain :

I. Tinjauan Parameter Iklim Secara Umum/Global/Regional.

Saat ini El Nino masih aktif dengan intensitas Weak (lemah) dan secara gradual akan beralih menjadi netral pada Mei, Juni, Juli (MJJ) 2024. Sedangkan kondisi IOD berada pada status netral dan akan bertahan hingga pertengahan tahun 2024.

II. Prospek Cuaca/Iklim Provinsi Sulbar.

1. Update Musim

Hingga dasarian I Mei 2024 terdapat ZOM (Zona Musim) yang telah memasuki musim kemarau meliputi Kabupaten Majene bagian selatan dan Polewali Mandar bagian barat sedangkan sisanya masih berada pada musim hujan.

2. Prakiraan Cuaca 10 Harian.

a. Prakiraan Cuaca tanggal 11, 12, dan 16 Mei 2024 potensi hujan ringan hingga sedang terdapat di Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu.

b. Prakiraan Cuaca tanggal 13 Mei 2024 potensi hujan ringan hingga sedang terdapat di Kabupaten Mamuju Tengah, dan Pasangkayu.

c. Prakiraan Cuaca tanggal 14 dan 17 Mei 2024 potensi hujan ringan hingga sedang terdapat di Kabupaten Majene, Polewali Mandar, Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu.

d. Prakiraan Cuaca tanggal 15 Mei 2024 potensi hujan ringan hingga sedang terdapat di Kabupaten Mamuju dan potensi hujan sedang hingga lebat terdapat di Kabupaten Mamuju Tengah, dan Pasangkayu.

e. Prakiraan Cuaca tanggal 18, 19, dan 20 Mei 2024 potensi hujan sedang hingga lebat (Nihil).

Yasir Fatta mengatakan, berdasarkan data tersebut pihaknya melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi terjadinya bencana akibat perubahan iklim dan cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor dan lainnya.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan, diantaranya melakukan koordinasi ke dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum Sulbar dan Balai Jalan Nasional Wilayah Polman-Majene, Mamuju-Mamasa, Mamuju-Mamuju Tengah dan Pasangkayu untuk menempatkan alat berat sesuai dengan kondisi wilayah titik rawan bencana longsor agar tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas.

“Pusdalops BPBD Sulbar tetap melakukan pemantauan dan terus akan melakukan update data terkait kondisi cuaca dengan berkoordinasi dengan BMKG Wilyah IV,” kata Yasir Fatta, Sabtu 11 Mei 2024.

“BPBD juga melakukan pengecekan sarana dan prasarana baik kendaraan maupun peralatan lainnya yang ada di Kantor BPBD Sulbar, dan melakukan koordinasi kesiapan sarana dan prasarana BPBD kabupaten apabila terjadi kejadian bencana,” ucapnya. 

Yasir fatta menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, khususnya terhadap potensi banjir, Dia berharap pemerintah daerah melakukan koordinasi secara berkala dengan BPBD Sulbar.

Sementara, Inaldy L.s Si’lang sebagai Koordinator Pusdalops BPBD Sulbar juga menyatakan akan melakukan pemantauan dan monitoring perkembangan kondisi cuaca yang terjadi di Sulbar dengan berkoordinasi ke BPBD se- kabupaten di Sulbar.

By Njr