Mamuju–Meskipun memasuki musim kemarau, sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) masih dilanda hujan yang dapat menyebabkan potensi bencana alam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar telah bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memonitoring kondisi cuaca di seluruh kabupaten di wilayah Sulbar. 

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah menyatakan meskipun memasuki musim kemarau, hujan yang terjadi di beberapa daerah di Sulbar menunjukkan potensi risiko tertentu, seperti banjir dan longsor. Oleh karena itu, BPBD Sulbar terus melakukan pemantauan intensif terhadap situasi cuaca dan potensi bencana yang mungkin terjadi.

Dalam upaya menghadapi cuaca ekstrem, BPBD Sulbar akan melakukan koordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam penguatan peringatan dini dan tindakan preventif. 

“Kolaborasi antara lembaga terkait ini diharapkan dapat memberikan respons yang cepat dan efektif dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi, ” kata Yasir Fattah, Senin 24 Juni 2024.

Selain itu, lanjut Yasir Fattah, Pusdalops BPBD Sulbar akan terus koordinasi, memantau dan melaporkan apabila ada kejadian bencana di kabupaten. Ia menegaskan, informasi mengenai potensi bencana harus disosialisasikan kepada instansi terkait, seperti pemerintah daerah, TNI, Polri, serta kepada masyarakat secara luas guna meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana.

Yasir Fattah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan bencana dengan melakukan langkah-langkah mitigasi yang sesuai, memantau perkembangan cuaca, dan bersiap siaga menghadapi kemungkinan bencana.

“Dengan kerja sama dan koordinasi yang baik antara instansi terkait serta kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana, diharapkan Sulbar dapat menghadapi musim kemarau nantinya dengan lebih siap dan tanggap terhadap potensi bencana alam,” pungkasnya.

By Njr