Mamuju–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar rapat tentang sistem komando dalam penanganan bencana, Senin 06 Mei 2024. Rapat ini dipimpin Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fatta.

Rapat dihadiri Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Suhardi, Kepala Bidang Darurat dan Logistik Arnida, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Husain Mansyur serta beberapa pejabat fungsional BPBD Sulbar. Pertemuan ini digelar di Ruang Rapat BPBD Sulbar setelah mengikuti Apel Pagi dan Doa Bersama Lingkup Pemprov Sulbar secara virtual. 

Dalam rapat, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fatta menyampaikan, Sistem Komando Penanganan Gawat Darurat Bencana merupakan suatu rangkaian prosedur dan protokol yang disusun untuk mengkoordinasikan upaya penanganan darurat saat terjadi bencana alam atau kejadian darurat lainnya. 

“Sistem ini bertujuan untuk memastikan respon cepat, koordinasi yang efektif, dan pengelolaan yang terstruktur dalam situasi bencana yang melebihi kapasitas penanganan rutin,” kata Yasir Fatta.

Beberapa komponen utama dari Sistem Komando Penanganan Gawat Darurat Bencana meliputi:

1. Komando dan Pengendalian. Menetapkan struktur organisasi komando yang jelas dan tanggap untuk mengoordinasikan respon darurat, termasuk penunjukan pemimpin operasional dan staf pendukung.

2. Komunikasi dan Informasi. Memastikan aliran informasi yang cepat dan akurat antara pihak-pihak terkait, termasuk lembaga pemerintah, penyelamat, relawan, dan masyarakat terdampak.

3. Evakuasi dan Penyelamatan. Merencanakan dan melaksanakan evakuasi penduduk, penyelamatan korban, dan perlindungan terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana.

4. Logistik dan Distribusi. Menyediakan pasokan logistik, termasuk makanan, air bersih, obat-obatan, perlengkapan medis, dan perlindungan lainnya untuk mendukung operasi darurat.

5. Pemulihan dan Rehabilitasi. Memulai langkah-langkah pemulihan dan rehabilitasi pasca-bencana, termasuk pemulihan infrastruktur, relokasi penduduk yang terdampak, dan layanan psikososial bagi korban.

Di kesempatan lain, Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, dengan adanya Sistem Komando Penanganan Gawat Darurat Bencana yang efektif dan terkoordinasi, diharapkan penanganan bencana dapat dilakukan dengan lebih efisien dan memberikan perlindungan serta bantuan yang maksimal bagi masyarakat terdampak.

By Njr