Mamuju – Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) Muhammad Yasir Fattah menyatakan perlunya peningkatan sosialisasi mitigasi bencana di tengah masyarakat guna mengantisipasi dampak negatif sebelum terjadinya gempa. 

“Pentingnya langkah-langkah preventif untuk meminimalisir risiko bencana dan memastikan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat,” kata Yasir Fattah, Senin 12 Agustus 2024.

Dalam upaya memperkuat mitigasi bencana, Yasir Fattah juga menegaskan perlunya koordinasi yang solid dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di berbagai instansi pelayanan publik. 

“Koordinasi ini sangat diperlukan terutama di bidang kesehatan, seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulbar, ” tegasnya. 

“Koordinasi antar instansi ini diharapkan dapat mempercepat respons dan meningkatkan efisiensi penanganan saat bencana terjadi,” sambungnya. 

Olehnya, Yasir Fattah menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan RSUD Sulbar untuk menyediakan layanan trauma healing bagi pasien yang sedang dirawat. Layanan ini bertujuan untuk mengatasi gangguan psikologis yang mungkin dialami pasien akibat trauma bencana, seperti kecemasan, panik, dan gangguan psikologis lainnya. Trauma healing ini diharapkan dapat membantu pasien untuk lebih cepat pulih secara mental dan emosional, sehingga proses penyembuhan secara keseluruhan dapat berjalan dengan lebih baik.

“Dalam menghadapi bencana, kesiapan bukan hanya tentang kesiapan fisik, tetapi juga kesiapan mental,” ujarnya. 

BPBD Sulbar mengajak seluruh masyarakat untuk terus waspada dan berpartisipasi aktif dalam menghadapi bencana.

Dengan kerja sama yang baik antara BPBD, OPD dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih siap dalam menghadapi berbagai ancaman bencana.

By Njr