Mamuju–Dinas Perkebunan Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan Kegiatan Business Matching Pelaku Usaha Perkebunan Kopi dan Kakao Se-Sulbar di Grand Maleo Hotel And Convention Mamuju. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, di mulai 1 Mei hingga 3 Mei 2024.

Kegiatan dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Sulbar Muhtar mewakili Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh, didampingi Sekretaris Dinas Perkebunan Sulbar Andi ST. Kamalia. Menghadirkan narasumber, yakni Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI Normansyah Syahruddin, Direktur Eksport Kementerian Perdagangan RI Regulasi Ekport Komoditas Kopi dan Kakao Alamsyah Latuconsina, Atase Kementerian Pertanian RI Kedutaan Besar RI untuk Belgia Winarti Halim, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulbar Acmad, Praktisi/Pelaku Usaha Kopi dan Kakao Reta dan Pelaku Usaha/Ekportir Kakao Amrizal Alamsyah. Adapun peserta pada kegiatan ini adalah para Pelaku Usaha Kopi dan Kakao seluruh kabupaten yang ada di Sulbar. 

Sulbar merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan berbagi komoditi unggulan perkebunan seperti kakao, kopi, walaupun luasan kakao di Sulbar tahun 2023 adalah 142.319 Ha dengan produksi 69.779 ton/Ha, dengan rata-rata produktivitas masih rendah yaitu 792 kg/Ha dengan luas tanaman menghasilkan 96.924,60 Ha. Saat ini harga kakao di dunia melonjak signifikan sepanjang tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya pasokan kakao dan tingginya kebutuhan kakao oleh industri olahan di lain sisi. Naiknya harga kakao global ini juga menjadi peluang bagi para petani kakao lokal untuk dapat meningkatkan produktivitas mereka dalam memproduksi biji kakao.

Kegiatan Business Matching Pelaku Usaha Perkebunan yang dilaksanakan di Sulbar ini baru pertama kali. Kegiatan ini sejalan dengan program prioritas ke empat Pemprov Sulbar yaitu Branding dan Marketing Sulbar melalui Sektor Perkebunan.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Sulbar, Muhtar dalam sambutannya menekankan kegiatan itu sangat penting karena Business Matching tersebut memfasilitasi pertemuan antara berbagai pihak yang memiliki potensi untuk menjalin kerja sama bisnis yang sangat potensial untuk dikembangkan. 

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perkebunan Sulbar Herdin Ismail mengatakan, Business Matching itu menjadi platform yang efektif bagi para pelaku bisnis dalam menjembatani kesenjangan antara penawaran dan permintaan, serta memperluas jangkauan bisnis para pelaku usaha melalui kolaborasi dan kemitraan yang tepat. 

“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan posisi tawar pekebun di Sulbar dalam rantai pasok sekaligus memberikan pengetahuan terkait akses pasar dalam dan luar negeri,” kata Herdin. 

Kegiatan Business Matching ini memperluas terbukanya akses pasar bagi pelaku usaha perkebunan di Sulbar, meningkatnya kemampuan pelaku usaha untuk memasuki pasar domestik dan internasional bagi Kelompok Tani/Pelaku Usaha, Eksportir, Calon Mitra Produsen dan Stakeholder terkait yang mengusahakan tanaman komoditi kopi dan kakao di Sulbar yang jumlahnya cukup besar dan sangat potensial. 

Sementara, Atase Kementerian Pertanian RI Kedutaan Besar RI untuk Belgia Winarti Halim, dalam paparannya melalui zoom meeting langsung dari Belgia menyampaikan mengenai peluang pemasaran komoditas kopi dan kakao di Eropa dan potensi hambatan dagang.

Pada Kegiatan Business Matching ini juga dirangkaikan dengan Mini Expo Hasil Olahan Pelaku Usaha Komoditas Perkebunan, untuk mempromosikan produk-produk olahan yang sudah dihasilkan oleh Pelaku Usaha tersebut.

By Njr