Mamuju– Sub sektor perkebunan telah menjadi penyumbang tertinggi terhadap Nilai Tukar Petani (NTP) di wilayah Sulbar. Dengan kenaikan mencapai 192,76 persen menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar.

Itu disampaikan Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Sulbar Herdin Ismail pada rapat internal, Senin 06/05/2024, bertempat di Ruang Rapat Disbun Sulbar.

“Pencapaian ini menandai era baru dalam kontribusi ekonomi sub sektor perkebunan sejak berdirinya Sulbar,” kata Herdin.

Herdin menjelaskan, hal itu menandakan bahwa NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya.

Menurut Herdin, pencapaian luar biasa itu tidak terlepas dari upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, petani, serta pemangku kepentingan terkait lainnya. 

“Kami bersyukur melihat dampak positif yang telah dihasilkan sejak berdirinya Sulbar, terutama dalam sektor perkebunan. Ini menandakan bahwa pada sektor perkebunan mampu meneguhkan peran pentingnya dalam mewujudkan kesejahteraan petani dan kemajuan ekonomi daerah,” ungkapnya dengan antusias.

Herdin menegaskan komitmen Disbun Sulbar untuk terus mendukung dan memperkuat sektor perkebunan, baik melalui program-program pembinaan, pelatihan, maupun penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh para petani. 

“Kami akan terus berupaya maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan para petani serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sulbar,” tambahnya.

Pencapaian ini tentu menjadi momentum yang membanggakan bagi Sulbar, serta menjadi motivasi bagi pemerintah dan masyarakat setempat untuk terus berupaya mengoptimalkan potensi sektor perkebunan demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

By Njr